Otojatim.com - Suzuki Indonesia memasuki tahun ke-53 berkiprah di tanah air dengan semangat yang lebih kuat untuk melibatkan diri dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan fokus pada produk ramah lingkungan dan proses produksi yang berkelanjutan, Suzuki Indonesia bertekad mencapai target reduksi karbon yang lebih besar pada tahun 2060.
Joshi Prasetya, Dept. Head of Strategic Planning PT SIS, menegaskan bahwa perusahaan saat ini menempatkan prioritas utama pada target reduksi karbon. "Kami saat ini sangat fokus mengkaji dan menjalankan berbagai strategi untuk mencapai target reduksi karbon kami di tahun 2060. Ini sejalan dengan visi Suzuki Global dan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 41% pada tahun 2030, menuju Net Zero Emission," ungkap Joshi.
Suzuki Indonesia telah mengimplementasikan berbagai langkah terintegrasi dalam perjalanan ini, termasuk produksi kendaraan rendah emisi, kegiatan CSR dan Peduli Pendidikan, serta langkah-langkah konkret di seluruh pabrik Suzuki. Sistem reduksi karbon di lingkungan pabrik didukung oleh inisiatif seperti Suzuki Green Procurement Guideline, yang mengawasi seluruh vendor yang menyuplai bahan produksi, serta upaya untuk mengurangi emisi pada setiap tahap produksi.
Sejak tahun 2020, Suzuki Indonesia telah aktif mereduksi penggunaan energi melalui metode Kaizen. Tahun ini, perusahaan menargetkan inisiatif green energy dan green electricity, termasuk penanaman tanaman sebagai mitigasi perubahan iklim dan pemanfaatan teknologi solar panel sebagai sumber energi listrik terbarukan di beberapa pabrik Suzuki.
Langkah Suzuki Indonesia juga mencakup konversi energi dengan memanfaatkan water boiler untuk mengurangi emisi dari proses pengecatan kendaraan, yang merupakan penyumbang karbon terbesar dalam produksi kendaraan. Selama tiga tahun terakhir, Suzuki Indonesia berhasil mendaur ulang lebih dari 9,000 ton sampah produksi, mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.
Suzuki Indonesia optimistis dapat mencapai target reduksi karbon lebih dari 41% pada tahun 2030 dan terus berinovasi untuk menjadi agen penggerak dalam menciptakan masa depan otomotif yang lebih berkelanjutan. "Komitmen kami terhadap reduksi karbon dan konversi energi terbarukan adalah bagian integral dari visi kami untuk masa depan yang lebih baik. Kami berharap dapat mencapai taraf smart factory yang netral karbon di masa mendatang," tambah Joshi.